Kamis, 08 Desember 2011

tugas pkn




TUGAS KELOMPOK



pendidikan kewarganegaraan





Di susun oleh :

1.    Edar Girangga                   (11)

2.    Edita Wahyu.F                 (12)

3.    Edi Susilo                         (13)

4.    Erby. L.S                           (14)

5.    Fahrul Nur Fatah              (15)







SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 4 SEMARANG

2011

BUDAYA POLITIK

Budaya politik merupakan pola perilaku suatu masyarakat dalam kehidupan benegara, penyelenggaraan administrasi negara, politik pemerintahan, hukum, adat istiadat, dan norma kebiasaan yang dihayati oleh seluruh anggota masyarakat setiap harinya. Budaya politik juga dapat di artikan sebagai suatu sistem nilai bersama suatu masyarakat yang memiliki kesadaran untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan kolektif dan penentuan kebijakan publik untuk masyarakat seluruhnya.

Bagian-bagian budaya politik

Secara umum budaya politik terbagi atas tiga :

1.     Budaya politik apatis (acuh, masa bodoh, dan pasif)

2.     Budaya politik mobilisasi (didorong atau sengaja dimobilisasi)

3.     Budaya politik partisipatif (aktif)

Tipe-tipe Budaya politik

A.   Budaya politik parokial yaitu budaya politik yang tingkat partisipasi politiknya sangat rendah. Budaya politik suatu masyarakat dapat di katakan Parokial apabila frekuensi orientasi mereka terhadap empat dimensi penentu budaya politik mendekati nol atau tidak memiliki perhatian sama sekali terhadap keempat dimensi tersebut. Tipe budaya politik ini umumnya terdapat pada masyarakat suku Afrika atau masyarakat pedalaman di Indonesia. dalam masyarakat ini tidak ada peran politik yang bersifat khusus. Kepala suku, kepala kampung, kyai, atau dukun,yang biasanya merangkum semua peran yang ada, baik peran yang bersifat politis, ekonomis atau religius.



B.   Budaya politik kaula (subjek),yaitu budaya politik yang masyarakat yang bersangkutan sudah relatif maju baik sosial maupun ekonominya tetapi masih bersifat pasif. Budaya politik suatu masyarakat dapat dikatakan subyek jika terdapat frekwensi orientasi yang tinggi terhadap pengetahuan sistem politik secara umum dan objek output atau terdapat pemahaman mengenai penguatan kebijakan yang di buat oleh pemerintah. Namun frekwensi orientasi mengenai struktur dan peranan dalam pembuatan kebijakan yang dilakukan pemerintah tidak terlalu diperhatikan. Para subyek menyadari akan otoritas pemerintah dan secara efektif mereka di arahkan pada otoritas tersebut. Sikap masyarakat terhadap sistem politik yang ada ditunjukkan melalui rasa bangga atau malah rasa tidak suka. Intinya, dalam kebudayaan politik subyek, sudah ada pengetahuan yang memadai tentang sistem politik secara umum serta proses penguatan kebijakan yang di buat oleh pemerintah.


C.   Budaya politik partisipan,yaitu budaya politik yang ditandai dengan kesadaran politik yang sangat tinggi. Masyarakat mampu memberikan opininya dan aktif dalam kegiatan politik. Dan juga merupakan suatu bentuk budaya politik yang anggota masyarakatnya sudah memiliki pemahaman yang baik mengenai empat dimensi penentu budaya politik. Mereka memiliki pengetahuan yang memadai mengenai sistem politik secara umum, tentang peran pemerintah dalam membuat kebijakan beserta penguatan, dan berpartisipasi aktif dalam proses politik yang berlangsung. Masyarakat cenderung di arahkan pada peran pribadi yang aktif dalam semua dimensi di atas, meskipun perasaan dan evaluasi mereka terhadap peran tersebut bisa saja bersifat menerima atau menolak.

Budaya politik yang berkembang di indonesia, Gambaran sementara tentang budaya politik Indonesia, yang tentunya haruus di telaah dan di buktikan lebih lanjut, adalah pengamatan tentang variabel sebagai berikut :

  • Konfigurasi subkultur di Indonesia masih aneka ragam, walaupun tidak sekompleks yang dihadapi oleh India misalnya, yang menghadapi masalah perbedaan bahasa, agama, kelas, kasta yang semuanya relatif masih rawan/rentan.
  • Budaya politik Indonesia yang bersifat Parokial-kaula di satu pihak dan budaya politik partisipan di lain pihak, di satu segi masa masih ketinggalan dalam mempergunakan hak dan dalam memikul tanggung jawab politiknya yang mungkin di sebabkan oleh isolasi dari kebudayaan luar, pengaruh penjajahan, feodalisme, bapakisme, dan ikatan primordial.
  • Sikap ikatan primordial yang masih kuat berakar, yang di kenal melalui indikatornya berupa sentimen kedaerahan, kesukaan, keagamaan, perbedaan pendekatan terhadap keagamaan tertentu; purutanisme dan non puritanisme dan lain-lain.
  • kecendrungan budaya politik Indonesia yang masih mengukuhi sikap paternalisme dan sifat patrimonial; sebagai indikatornya dapat di sebutkan antara lain bapakisme, sikap asal bapak senang.
  • Dilema interaksi tentang introduksi modernisasi (dengan segala konsekuensinya) dengan pola-pola yang telah lama berakar sebagai tradisi dalam masyarakat.







Budaya Politik di Indonesia

Hirarki yang Tegar/Ketat

Masyarakat Jawa, dan sebagian besar masyarakat lain di Indonesia, pada dasarnya bersifat hirarkis. Stratifikasi sosial yang hirarkis ini tampak dari adanya pemilahan tegas antara penguasa (wong gedhe) dengan rakyat kebanyakan (wong cilik). Masing-masing terpisah melalui tatanan hirarkis yang sangat ketat. Alam pikiran dan tatacara sopan santun diekspresikan sedemikian rupa sesuai dengan asal-usul kelas masing-masing. Penguasa dapat menggunakan bahasa 'kasar' kepada rakyat kebanyakan. Sebaliknya, rakyat harus mengekspresikan diri kepada penguasa dalam bahasa 'halus'. Dalam kehidupan politik, pengaruh stratifikasi sosial semacam itu antara lain tercemin pada cara penguasa memandang diri dan rakyatnya.

Kecendrungan Patronage

Pola hubungan Patronage merupakan salah satu budaya politik yang menonjol di Indonesia.Pola hubungan ini bersifat individual. Dalam kehidupan politik, tumbuhnya budaya politik semacam ini tampak misalnya di kalangan pelaku politik. Mereka lebih memilih mencari dukungan dari atas daripada menggali dukungn dari basisnya.

Kecendrungan Neo-patrimoniaalistik

Salah satu kecendrungan dalam kehidupan politik di Indonesia adalah adanya kecendrungan munculnya budaya politik yang bersifat neo-patrimonisalistik; artinya meskipun memiliki atribut yang bersifat modern dan rasionalistik zeperti birokrasi, perilaku negara masih memperlihatkan tradisi dan budaya politik yang berkarakter patrimonial.



Ciri-ciri birokrasi modern:

  • Adanya suatu struktur hirarkis yang melibatkan pendelegasian wewenang dari atas ke bawah dalam organisasi
  • Adanya posisi-posisi atau jabatan-jabatan yang masing-masing mempunyai tugas dan tanggung jawab yang tegas
  • Adanya aturan-aturan, regulasi-regulasi, dan standar-standar formalyang mengatur bekerjanya organisasi dan tingkah laku anggotanya
  • Adanya personil yang secara teknis memenuhi syarat, yang dipekerjakan atas dasar karier, dengan promosi yang didasarkan pada kualifikasi dan penampilan.

ARISTOKRASI JAWA

Aristokrasi jawa lebih menekankan pemeiharan stabilitas politik melalui struktur sosial yang ada.garis keturunan di sertai orientasi birokrasi yang kuat,membuat budaya ini cenderung membuat masyarakat berpikir bahwa mereka adalah obyek dari proses politik.sebaliknya bidang usaha serta sifat egaliterian yang ada pada ajaran agamaa{dalam hal ini Islam} cenderung menyadarkan masyarakat mereka adalah subyek politik.
Dari praktek politik yang berlangsung selama ini tanpak dominan budaya politik jawa mendominasi pola pikir dan bertindak pada tataran elit Nasional,sedangkan untuk tingkatan politik daerah budaya politik lokal tampak mendominasi mekanisme politik dan pemerintaha daerah.

Apakah adanya dominasi ini buruk bagi Indonesia saya pikir jawabannya cukup relatif.sekalipun beberapa nilai-nilai yang ada mungkin tidak selaras dengan nilai-nilai pada sistem masyarakat lain,namun dominasi budaya seperti itu dpat di gunakan untuk melokalisir satu masalah yang di hadapi dalam lingkaran terbatas sehingga masalah itu tidak mempengaruhi sendi - sendi penting Negara.

ABANGAN

Abangan adalah sebutan untuk golongan penduduk Jawa Muslim yang mempraktikkan Islam dalam versi yang lebih sinkretis bila dibandingkan dengan golongan santri yang lebih ortodoks. Istilah ini, yang berasal dari kata bahasa Jawa yang berarti merah, pertama kali digunakakan oleh Clifford Geertz, namun saat ini maknanya telah bergeser. Abangan dianggap lebih cenderung mengikuti sistem kepercayaan lokal yang disebut adat daripada hukum Islam murni (syariah). Dalam sistem kepercayaan tersebut terdapat tradisi-tradisi Hindu, Buddha, dan animisme. Namun beberapa sarjana berpendapat bahwa apa yang secara klasik dianggap bentuk varian Islam di Indonesia, seringkali merupakan bagian dari agama itu sendiri di negara lain. Sebagai contoh, Martin van Bruinessen mencatat adanya kesamaan antara adat dan praktik yang dilakukan dahulu kala di kalangan umat Islam di Mesir, sebagaimana yang dijelaskan oleh Edward Lane.

Pendapat lainnya ialah bahwa kata abangan diperkirakan berasal dari kata Bahasa Arab aba'an. Lidah orang Jawa membaca huruf 'ain menjadi ngain. Arti aba'an kurang lebih adalah "yang tidak konsekwen" atau "yang meninggalkan". Jadi para ulama dulu memberikan julukan kepada para orang yang sudah masuk Islam tapi tidak menjalankan syari'at (Bahasa Jawa: sarengat) adalah kaum aba'an atau abangan. Jadi, kata "abang" di sini bukan dari kata Bahasa Jawa abang yang berarti warna merah.

SANTRI

Santri adalah sebutan bagi murid yang mengikuti pendidikan di pondok pesantren. Pondok Pesantren adalah sekolah pendidikan umum yang persentasi ajarannya lebih banyak ilmu-ilmu pendidikan agama Islam. Kebanyakan muridnya tinggal di asrama yang disediakan di sekolah itu. Pondok Pesantren banyak berkembang di pulau Jawa.

Panggilan Santri Pondok X artinya ia pernah/lulus dari Pondok Pesantren X. Panggilan Santri Kyai KH artinya ia pernah diajar oleh Kyai KH. Umumnya, sebutan santri Kyai juga berarti ia pernah menjadi anak asuh, anak didik, kadang-kadang mengabdi (biasanya di rumah kediaman) kyai yang bersangkutan.

santri juga di identikkan dengan kata susastri ( sankserta ) yang artinya pelajar agama, pelajar yang selalu membawa kitab ajaran suci ( agama ). pada zaman pengaruh hindu budha di Nusantara sebutan ini lebih di kenal dengan cantrik,dimana para cantrik berdiam diri dalam sebuah asrama bersama sang guru dalam beberapa lama untuk memperdalam ilmu keagamaan. dalam sejarah pendidikan istilah lembaga yang demikian di sebut dengan gurukulla ( Pondok pesantren sekarang.



PEMILU, MASALAH PEMILU PADA MASA ORDE BARU TAHUN 1998 - 2009

Tahun 1998


Gerakan 1998 menuntut reformasi dan dihapuskannya "KKN" (korupsi, kolusi dan nepotisme) pada 1997-1998, lewat pendudukan gedung DPR/MPR oleh ribuan mahasiswa, akhirnya memaksa Presiden Soeharto melepaskan jabatannya. Berbagai tindakan represif yang menewaskan aktivis mahasiswa dilakukan pemerintah untuk meredam gerakan ini di antaranya: Peristiwa Cimanggis, Peristiwa Gejayan, Tragedi Trisakti, Tragedi Semanggi I dan II , Tragedi Lampung. Gerakan ini terus berlanjut hingga pemilu 1999.









Daftar organisasi gerakan mahasiswa 1998 :

  1. SMID - Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi
  2. HMI - Himpunan Mahaiswa Islam ( Dipo dan MPO )
  3. FSMJT - Forum Solidaritas Mahasiswa Jawa Tengah.
  4. FSMMJT - Forum Mahasiswa Muslim Mahasiswa jawa Tengah.
  5. GMKI - Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia
  6. PMII - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia
  7. DEMA PASIM - Dewan Mahasiswa STIE PASIM Bandung
  8. FKMB - Forum Komunikasi Mahasiswa Bandung
  9. FIM B - Front Indonesia Muda Bandung
  10. FAMU - Forum Aktifis Mahasiswa Unisba
  11. GMIP - Gerakan Mahasiswa Indonesia Untuk Perubahan
  12. KPMB - Komite Pergerakan Mahasiswa Bandung

Di dalam sejarah politik Indonesia, Pemilu 1999 adalah Pemilu yang diikuti oleh paling banyak peserta setelah Pemilu 1955. Ada 48 partai yang mengikuti Pemilu 3 tahun lalu itu. Itu yang mengikuti Pemilu. Kalau hanya sekedar mendaftarkan diri ke pemerintah (Departemen Kehakiman dan HAM) pada waktu itu ada 141. Untuk mengingat kembali partai-partai tersebut berikut ini bisa dibaca profil masing-masing partai tersebut. Di dalamnya terdapat informasi mengenai nama partai, ketua umum dan sekretaris jenderal, alamat, tujuan dan asasnya, serta sejarah singkatnya.Di dalam Pemilu 2004 terdaftar 24 partai politik yang berhak ikut serta Pemilu 2004. Ke-24 parpol merupakan hasil dari proses seleksi yang cukup panjang. Ke-24 partai ini ditetapkan sebagai peserta Pemilu 2004 setelah berhasil melalui 3 tahap penyaringan. Penyaringan tahap pertama dilakukan oleh Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia (HAM). Di sini tujuan penyaringan adalah memberikan status atau pengsahan partai politik sebagai sebuah badan hukum sebagaimana ditetapkan oleh UU No. 31 Tahun 2002 Tentang Partai Politik. Pada tahap ini ada 50 partai politik yang dinyatakan lulus penyaringan.

Penyaringan tahap kedua adalah verifikasi administratif oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Untuk diketahui, UU No. 12 Tahun 2003 Tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD menegaskan bahwa partai politik yang dibenarkan mengikuti Pemilu adalah partai yang sudah mendapat pengesahan sebagai badan hukum oleh Depkeh dan HAM. Ke-50 partai yang lulus penyaringan tersebut kemudian mendaftarkan diri ke KPU untuk menjadi calon peserta Pemilu.

Sesuai dengan amanat UU No. 12/2003, khususnya Pasal 7 – 10, yang kemudian dijabarkan di dalam Keputusan KPU No. 105 Tahun 2003 sebagaimana diperbarui dengan Keputusan KPU No. 615 Tahun 2003, sebuah partai politik berhak mengikuti Pemilu apabila memenuhi sejumlah persyaratan. Pertama, mempunyai kepengurusan lengkap di sekurang-kurangnya 2/3 jumlah provinsi di Indonesia. Kedua, mempunyai pengurus lengkap di sekurang-kurangnya 2/3 kabupaten/kota di setiap provinsi di mana ia mempunyai kepengurusan. Ketiga, semua kepengurusan tersebut harus mempunyai kantor. Keempat, mempunyai anggota sekurang-kurangnya 1.000 orang atau 1/1.000 dari jumlah penduduk di setiap daerah di mana ia mempunyai pengurus.

Pembuktian setiap partai yang mendaftarkan diri tersebut dilakukan melalui proses verifikasi. Ada dua tahap verifikasi di sini, yaitu verifikasi administratif dan verifikasi faktual. Hanya partai yang lulus verifikasi administratif yang bisa mengikuti penyaringan tahap selanjutnya (verifikasi faktual).Penyaringan tahap ketiga adalah verifikasi faktual. Pada tahap ini yang diteliti adalah memastikan apakah benar dokumen-dokumen mengenai kepengurusan dan keanggotaan sebagaimana di dalam verifikasi administratif tersebut mewujud di lapangan. KPU menyusun ketentuan mengenai tata cara dan prosedur verifikasi tersebut di dalam Keputusan KPU No. 105/2003 dan yang diperbarui dengan Keputusan KPU No. 615/2003.

Sebuah catatan perlu ditekankan di sini bahwa 6 dari partai tersebut tidak melalui proses verifikasi yang dilakukan oleh KPU, baik administratif maupun faktual. Sebab, keenam partai tersebut telah lulus electoral threshold (mempunyai 2% dari jumlah kursi di DPR) di dalam Pemilu 1999. Sedangkan menurut UU No. 12/2003 partai yang sudah memenuhi electoral threshold tersebut, langsung ditetapkan menjadi peserta Pemilu 2004 apabila mendaftarkan diri sebagai calon peserta Pemilu ke KPU. Keenam partai tersebut adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Golongan Karya, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Amanat Nasional, dan Partai Bulan Bintang.
Oleh karena jumlah partai yang mengikuti proses verifikasi ada 44. Setelah keseluruhan proses verifikasi selesai, ada 18 partai yang lulus. Ditambah dengan 6 partai yang lulus threshold, jumlah keseluruhan partai yang berhak menjadi peserta Pemilu 2004 adalah 24, yaitu

1.            Partai Nasional Indonesia Marhaenisme.

2.            Partai Buruh Sosial Demokrat.

3.            Partai Bulan Bintang.

4.            Partai Merdeka

5.            Partai Persatuan Pembangunan

6.            Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan

7.            Partai Perhimpunan Indonesia Baru

8.            Partai Nasional Banteng Kemerdekaan

9.            Partai Demokrat

10.       Partai Keadilan Dan Persatuan Indonesia

11.       Partai Penegak Demokrasi Indonesia

12.       Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia

13.       Partai Amanat Nasional

14.       Partai Karya Peduli Bangsa

15.       Partai Kebangkitan Bangsa

16.       Partai Keadilan Sejahtera

17.       Partai Bintang Reformasi

18.       Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

19.       Partai Damai Sejahtera

20.       Partai Golongan Karya

21.       Partai Patriot Pancasila

22.       Partai Sarikat Indonesia

23.       Partai Persatuan Daerah

24.       Partai Pelopor

Pemilu 2009 diprediksi akan terjadi banyak pelanggaran dan perselisihan. Mengingat jumlah kontestan pemilu yang lebih banyak dibandingkan Pemilu 2004 ataupun pengaturan tentang pidana pemilu yang semakin banyak dan beragam. Beberapa mekanisme disiapkan di dalam UU 10 tahun 2008 untuk menyelesaikan sengketa pemilu. Direktur Centre for Electoral Reform (CETRO), Hadar Navis Gumay menyebut minimal terdapat empat potensi masalah pada Pemilu 2009. Pertama, penentuan calon legislator (caleg) terpilih. Menurutnya, penentuan caleg terpilih dalam UU No 10 Tahun 2008 berdasarkan Bilangan Pembagi Pemilih (BPP) 30 persen. Sementara ada partai politik yang membuat konsensus internalnya bahwa penentuan caleg terpilih berdasarkan suara terbanyak.

Oleh karena itu, perbedaan penentuan caleg terpilih ini, apakah berdasarkan suara terbanyak atau berdasarkan BPP 30 persen akan berpotensi timbulnya konflik terutama antarcaleg dalam satu partai politik. Untuk itu, Hadar mengusulkan kepada DPR dan pemerintah perlu melakukan amandemen (revisi) terbatas UU Pemilu khususnya pengaturan mekanisme penentuan caleg terpilih agar penentuan caleg didasarkan pada perolehan suara terbanyak di suatu daerah pemilihan (Dapil). Kedua, Daftar Pemilih Sementara (DPS). Data daftar pemilih yang belum akurat dan valid akan berpotensi terjadi masalah. Apabila masyarakat yang berhak ikut pemilu tetapi belum terdata cukup besar akan berpengaruh pada legitimasi pemilu itu sendiri termasuk legitimasi anggota DPR, DPD, maupun DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.

Sebagai solusinya, kata Hadar, KPU perlu memperpanjang masa pendaftaran pemilih. KPU perlu mengoptimalkan koordinasi dengan aparatur pemerintah sampai tingkat kelurahan dan desa bahkan sampai tingkat RT/RW guna memastikan setiap warga negara yang berhak ikut pemilih terdata sebagai peserta pemilih.

Ketiga, biaya pemilu yang mubazir. Menurut dia, apabila sosialisasi mekanisme pemulu tidak berjalan secara efektif yang berakibat kurangnya pemahaman masyarakat akan mekanisme pemilu maka biaya pemilu bisa mubazir. Selain mengurangi legitimasi hasil pemilu, juga berpengaruh pada pemanfaatan anggaran yang tidak efektif.

Untuk itu, dia meminta KPU menyusun program dan tahapan-tahapan penyelenggaraan pemilu terutama sosialisasi pemilu kepada masyarakat secara terukur, efisien, dan efektif guna menyukseskan pelaksanaan Pemilu 2009. Keempat, hubungan KPU dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Menurut dia, apabila KPU maupun KPUD Provinsi dan KPUD Kabupaten/Kota tidak merespons laporan pengaduan pelanggaran Pemilu oleh Bawaslu (Panwas di Provinsi, Panwas Kabupaten/Kota ) akan berpotensi terjadi konflik lembaga antara Bawaslu dan KPU.

Untuk itu, dia meminta KPU (KPUD) harus merespons laporan Bawaslu maupun Panwas. Bawaslu, Nur Hidayat Sardini berharap, KPU menindaklanjuti setiap laporan pengaduan dari Bawaslu maupun Panwas. "Kita harapkan KPU tindaklanjuti pengaduan hasil pengawasan Bawaslu," katanya.

Anggota Bawaslu, Wahidah Suaib yang dihubungi Jurnal Nasional, kemarin, juga meminta KPU saling menghormati tugas dan peran antarlembaga. "Dalam konstruksi UU Penyelenggara pemilu maupun UU Pemilu diatur bahwa jika Bawaslu tidak menindaklanjuti pengaduan masyarakat maka Bawaslu bisa diancam pidana. Demikian juga, jika KPU mengabaikan laporan Bawaslu/Panwas mengenai pelanggaran pemilu bisa diancam Pidana," katanya.

Secara terpisah, Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun mengatakan, penyelenggaraan Pemilu merupakan pekerjaan besar bagi KPU. Oleh karena itu, KPU harus mencurahkan pikiran, tenaga, dan waktu untuk menyukseskan Pemilu 2009.

"Jangan melakukan pekerjaan yang tidak terlalu prioritas, misalnya melakukan sosialisasi di luar negeri. Sementara sosialisasi di dalam negeri belum berjalan efektif dan belum terbentuk seluruhnya Panwas Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia," katanya usai d

Beberapa Potensi Persoalan Pemilu

- Penentuan calon legislator (caleg) terpilih.

- Daftar Pemilih Sementara (DPS).

- Sosialisasi Mekanisme dan Sistem Pemilu ke masyarakat.

- Konflik antara Bawaslu dan KPU.




Selasa, 22 November 2011

kkpi

TUGAS INDIVIDU



Makalah Tips trik power point 2007









                       











Disusun oleh

Nama                   : Fahrul Nur Fatah

NIS                       : 15489

Kelas                    : XI MP2











SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 4 SEMARANG

2011

Slide presentasi yang statis walaupun dibuat dengan PowerPoint tidak jauh berbeda dengan slide transparasi yang dipakai menggunakan OHP (overhead projector). MS PowerPoint memiliki banyak keunggulan untuk melakukan presentasi yang kreatif dan banyak kreasi yang bisa ditampilkan, salah satunya adalah animasi. Penggunaan efek animasi pada presentasi antara lain:

§  Presentasi menjadilebih menarik, interaktif, dan tidak monoton,

§  Membantu memperjelas isi presentasi,

§  Menarik perhatian audience.

MS PowerPoint tidak hanya dapat digunakan untuk presentasi oral saja, tetapi dengan banyak fasilitas yang dimilikinya PowerPoint dapat pula digunan untuk membuat presentasi tanpa perlu orasi pembicara. Animasi pada PowerPoint setidaknya ada tiga macam, yaitu: gambar animasi (animasi gif, flash, atau movie), custom animation, dan slide transition. Custom animation menyediakan fasilitas untuk memilih dan mengatur efek animasi sesuai dengan kebutuhan. Sedangkan slide transition adalah animasi perpindahan antar slide. Pada PowerPoint 2003 tersedia menu Animation Scheme, tetapi menu ini tidak tersedia di PowerPoint 2007.


Tip Menggunakan Animasi

Sebelum menggunakan efek animasi pada slide Anda ada beberapa tip yang perlu diperhatikan, yaitu:

§  Jangan berlebihan. Penggunaan efek animasi yang berlebihan justru akan membingungkan audience dan mengaburkan isi presentasi.

§  Sesuaikan animasi dengan isi, tujuan, audience, dan tempat/lokasi presentasi.

§  Perhatikan waktu yang disediakan. Penambahan efek animasi akan menambah durasi setiap slide presentasi. Semakin banyak efek yang digunakan akan semakin banyak waktu yang diperlukan.

§  Apabila efek animasi dilakukan untuk presentasi oral, jangan banyak menambahkan efek sound. Efek sound cenderung memecah konsentrasi audiende antara suara pembicara dengan sound animasi.









Menu Animasi

Animasi pada PowerPoint 2007 terkumpul pada menu Animasi. Perhatikan gambar berikut ini:


Gambar 1. Menu animasi, custom animation, dan Custom Animation Task Pane. Perangkat untuk membuat efek animasi pada PowerPoint 2007.



Fasilitas Custom Animation

PowerPoint 2007 menyediakan tidak kurang dari 203 efek animasi yang dapat diatur propertinya. Fasilitas ini dapat digunakan untuk memberikan efek animasi pada objek (teks, shape, picture, chart, dan graphic). Tulisan ini akan lebih banyak membahas fasilitas ini. Penjelasan lebih mendetail tentang custom animation akan diberikan pada posting yang lain.











Slide Transition

PowerPoint 2007 menyediakan tidak kurang dari 59 efek slide transisi.


Gambar 2. Pilihan efek-efek transisi slide, tersedia tidak kurang dari 59 efek.

Edit Gambar atau Foto dengan Ms PowerPoint 2007







Seperti yang kita ketahui, Microsoft PowerPoint adalah aplikasi office dari Microsoft yang sering digunakan untuk membuat dokumen presentasi.

Mungkin anda biasa menggunakan aplikasi foto editor seperti Adobe Photosop, GIMP atau yang lainnya. Kali ini kita akan mencoba mengedit gambar atau foto dengan Ms PowerPoint 2007.

Langsung saja ikuti langkah-langkahnya berikut ini.

  1. Buka aplikasi Ms PowerPoint 2007
  2. Copykan gambar yang ingin anda edit ke dalam slide Ms PowerPoint 2007
  3. Klik gambar atau select jika ada lebih dari satu gambar untuk diedit.
  4. Pilih ke menu Format, maka akan tampak seperti ini


  1. Anda dapat mengedit gambar atau foto dengan semua tool yang ada di menu format seperti pengaturan gambar yang meliputi resize, crop, rotasi, recolor, brightness dan contrast dan juga menambahkan efek-efek gambar seperti yang sudah tersedia ataupun membuat sendiri kombinasi efek gambar.
  2. Jika sudah, pilih gambar atau select gambar yang akan di save. Kemudian klik kanan pada gambar, dan pilih Save as Picture seperti gambar dibawah



Editing ringan pada foto atau gambar dengan Microsoft Office PowerPoint 2007 ini cukup berguna untuk memberi atau menambahkan efek pada gambar ilustrasi yang anda buat untuk melengkapi tulisan seperti di blog agar lebih menarik dan tidak terlihat polos.





TIP TRIK POWER POINT, Mematikan Klik Kanan di saat slide show Pada Media Presentasi Pembelajaran


Power point adalah sebuah software presentasi yang sangat luas penggunaannya terbukti hampir semua orang memakai dalam presentasinya, dari penyajian dengan audensi terbatas maupun yang besar, dari pengajaran di kelas sampai workshop dan seminar.

Penggunaan power point yang meluas ini disebabkan karena beberapa kemudahan diantaranya, hampir semua komputer teristall sofware ini, mudah pengoperasiannya, dan kompatibel dengan pengolah kata sehingga bisa copy paste, tanpa memodifikasi apapun presentasi dapat berjalan baik, dan keunggulan lain pembaca sudah pasti bisa menambahkan sendiri hehehehe.

Dari beberapa kemudahan pengoperasionalannya, kali ini saya menekankan pada kemudahan perpindahan antar slide tanpa perlu scrip, dengan klik kanan kita bisa memanggil shortcut untuk perpindahan bahkan loncat antar slide.

Kemudahan diatas sangat cocok untuk presentasi yang tidak perlu bolak balik antar slide misal penyajian pada seminar, rapat, warkshop, tetapi kemudahan ini kurang pas kalau digunakan pada media pembelajaran yang arah navigasi(perpindahan slide) tidak linier ( dari slide pertama urut samapai slide terakhir) untuk itu perlu penyesuaian penggunaannya.

TIP TRIK POWER POINT kali ini :

  1. Dalam membuat media presentasi hendaknya dibuat tombol navigasi.
  2. Agar perpindahan slide betul-betul disebabkan oleh klik pada tombol maka seting on klik harus dimatikan termasuk fungsi klik kanan.
  3. Cara mematikan fungsi ini cukup sederhana, yaitu masuk menu slide show, pilih set up show, kemudian pilih menu Browsed at a kiosk (full screen)

Sekarang klik dan klik kanan sudah mati, sehingga perpindahan slide betul-betul karena tombol yang kita pilih













Tips-Trik : Mengubah File Powerpoint ke Flash Movie (SWF)


Satu lagi trik yang sangat bermanfaat bagi Anda yang sering membuat animasi dengan aplikasi PowerPoint , yaitu mengubah file powerpoint menjadi file flash selain mengubah berikut ini pula akan dipaparkan bagaimana meng-insert file flash (swf) ke dalam file powerpoint sehingga menghasilkan desain media pembelajaran berbasis presentasi yang interaktif

Hasil ubahan dan insert file swf ini sangat membantu dan menarik perhatian peserta untuk tetap eksis mengikuti presentasi Anda, berikut ini trik mengubahnya dan memasukkan file flash ke dalam powerpoint :

  1. Syarat, dikomputer Anda sudah terinstal program iSppring dan Swiff Player (kalau belum silahkan install dengan sebelumnya download iSpring dan Swiff-Player)
  2. Buka file animasi fisika Anda yang telah dibuat di powerpoint, jika animasi Anda ingin dijalankan dengan automatis (tanpa menggunakan click atau enter) maka sebaiknya pada efek animasinya (start) tidak menggunakan on clik tetapi lebih disarankan memakai efek animasi-start : after previous
  3. Pastikan bahwa slide animasi yang mau diubah sudah sesuai keinginan Anda dengan cara jalankan (slide show atau tekan F5)
  4. Jika Anda menggunakan versi 2007, maka pilih iSpring (pada addres bar) lalu click Publish, maka muncul kotak dialog
  5. Pada kotak dialog :
    • Presentation title = silahkan ganti nama slide 1 menjadi (sesuai nama file yang Anda inginkan)
    • Slide range = klik selected slide (1 slide) slide aktif akan dipublish
    • Options = tidak usah beri tanda centang (silahkan pelajari selanjutnya, jika Anda sudah mahir, maka Anda dengan sendirinya dapat mengerti tiap pilihan pada options)
  6. Tunggu beberapa saat, maka file Anda sudah jadi Flash dan secara otomatis akan dimainkan di Movie Flash, jika file Anda berlogo winamp atau semacamnya maka klik kanan lalu click Open With – Swiff Player (silahkan lihat hasilnya)









Langkah-langkah di atas adalah bagaimana kita mengubah animasi dalam bentuk PowerPoint lalu diubah menjadi Flash Movie (SWF), pada langkah berikut ini, kita akan menampilkan file atau animasi yang telah diubah menjadi Flash Movie (SWF) ke dalam halaman slide PowerPoint, dengan cara berikut ini:

  1. Masih di halaman kerja, silahkan klik iSpring pada address bar dan klik Insert Flash
  2. Pada kotak dialog temukan file flash Anda dan open
  3. Kembali ke halaman powerpoint dan file flash sudah masuk, tetapi ukuran flashnya memenuhi halaman kerja powerpoint, silahkan ubah ukuran dengan klik kanan dan pilih Format Control (ubah ukuran dan posisinya) lalu ok, silahkan jalankan (F5)

 


Merancang Template PowerPoint


 langkah-langkah Merancang Template PowerPoint:


  1. Buka PowerPoint
  2. Pilih View pada menu
  3. Klik Slide Master, maka akan muncul beberapa halaman slide beserta format penulisannya
  4. Pilihlah sebuah gambar atau Anda bisa membuat gambar sendiri (Manfaatkan Insert-Shapes), dan sbg. Misalkan Gambar backgroundnya adalah foto Anda maka klik Insert lalu pilih Picture dan temukan lokasi gambar tersebut lalu Ok (insert)
  5. Gambar masih aktif, silahkan pilih format lalu klik Send to Back (gambar tersebut posisinya paling belakang)
  6. Lepaskan ke-aktifan gambar dengan mengklik di luar posisi gambar
  7. Pada menu Slide Master (posisinya paling awal diantara menu) klik Close Master View
  8. Maka kumpulan slide akan menghilang secara otomatis tinggal satu slide
  9. Template atau background sudah jadi, hal ini dibuktikan ketika gambar yang dimasukkan tidak dapat di edit atau bergerak
  10. Agar supaya template tersebut juga digunakan untuk slide-selide selanjutnya maka cukup duplikate slide tersebut



Menyimpan Template
Menyimpan template cukup mudah, asalkan desain tersebut sudah sesuai dengan keinginan Anda, dengan cara:

  1. Klik Office Button
  2. Pilih Save As
  3. Pilih Other Formats
  4. Ketikkan Nama lalu pilih type file pada Save as type: PowerPoint Template (perhatikan lokasi penyimpanan Anda)
  5. Akhiri klik Save, maka template akan tersimpan

Menggunakan Template

  1. Buka PowerPoint
  2. Pilih menu Design
  3. Lihat semua background pada Theme dengan mengklik More
  4. Klik Browse for Themes
  5. Pilih template yang telah tersimpan oleh Anda, setelah ketemu aktifkan dan klik Aply
  6. Walaupun dengan menambahkan new slide, secara otomatis template yang sudah ada akan menjadi template slide-slide selanjutnya



















Presentasi Berjalan Otomatis


Dalam dunia pendidikan khususnya pada proses belajar mengajar di kelas ada yang namanya proses penguatan yang bertujuan memberikan motivasi dll kepada siswa, penguatan yang dimaksud adalah suatu proses yang diberikan oleh guru kepada siswa, banyak cara yang bisa dilakukan seperti memberikan semangat dengan ungkapan atau kata-kata positif atau mendekati siswa lalu menepuk-nepuk pundak siswa.

Lalu bagaimana jadinya kalau seorang guru yang menggunakan sebuah media pembelajaran berbasis presentasi dengan aplikasi powerpoint. Apakah bisa? Memberikan penguatan sambil memberikan motivasi kepada siswanya atau pulang balik antara mendekati siswa lalu kembali lagi ke media presentasi yang mau dijalankan. Kalau hal ini terjadi alangkah beratnya seorang guru yang harus bolak-balik menjalankan presentasi kemudian mendekati siswa lagi.

Pada tutorial kali ini saya akan memberikan tips untuk mengurangi beban seorang guru atau pemateri untuk tidak susah menghadapi permasalahan-permasalahan di atas, dimana seorang guru hanya tinggal menjelaskan materi pelajaran sambil memberikan motivasi kepada siswa yang ada disekitarnya dan media presentasi tetap jalan secara otomatis.

Ikuti langkah-langkah berikut:

  1. Buka file media presentasi powerpoint 2007 Anda
  2. Hitunglah waktu yang Anda butuhkan untuk menjelaskan materi pada media presentasi Anda, misalnya Anda membutuhkan waktu 2 menit tiap slide. Lanjutkan dengan meng-klik Animation pada Toolbar (Gambar bag. 1)


  1. Beri tanda centang pada kotak Automatically After di Advance Slide (Gambar bag. 2) lalu berikan waktu pada tiap slide (Gambar bag. 3, waktu = 2 menit)
  2. Akhiri dengan mengklik Apply to All,
    klik ini bertujuan untuk memberlakukan bahwa waktu slide aktif akan berpindah ke halaman slide selanjutnya adalah sekitar 2 menit dan berlaku untuk semua slide (cukup waktu menjelaskan materi dan mendekati siswa). Artinya, jika Anda mempunyai file yang memiliki slide sebanyak 5 halaman, maka dibutuhkan waktu 10 menit untuk aktif atau slide show, lalu kembali lagi ke halaman kerja powerpoint ditambah dengan waktu yang Anda berikan pada animasi teks atau gambar. Jadi total waktu semuanya lebih dari 10 menit.

Catatan:
Bila Ada animasi pada pada slide Anda, maka animasi tersebut akan berjalan otomatis bukan lagi di klik baru akan berjalan walaupun Anda memberikan perintah pada animasi tersebut On Click.
Selain tips di atas, Anda dapat juga menggunakan mouse yang berfungsi sebagai remote control.



Memberi Nama Gambar di PowerPoint


Memberi nama pada gambar yang dibuat pada halaman kerja PowerPoint sangat memberi manfaat, salah satu manfaat yang paling besar adalah
lebih mudah menentukan nama dan gambarnya ketika ingin memberikan fungsi tombol (trigger). Jika gambar-gambar tersebut hanyalah gambar-gambar biasa maka perubahan nama tidak perlu dilakukan, kecuali jika ingin dijadikan tombol.

Misalnya Ada membuat tombol dengan gambar segitiga sama kaki (isosceles triangle) yang akan digunakan menjalankan animasi, namun ketika tidak memberikan nama pada gambar tersebut (misalnya dengan nama tombol animasi) maka kita akan menemukan kesulitan untuk memilih gambar tersebut sebagai tombol karena nama-nama yang digunakan masih menggunakan nama standar (bahasa Inggris) sesuai jenis gambarnya. Lain halnya jika gambar tombol sudah diberi nama sesuai dengan yang kita inginkan maka akan lebih mudah menemukannya.







Bagaimana caranya?, ikut langkah-langkah berikut ini:

  1. Buatlah gambar apa saja yang ingin kita jadikan sebagai tombol play (trigger, baca cara membuat tombol/trigger), misalnya gambar Isosceles Triangle
  2. Aktifkan gambar tersebut (klik)
  3. Pilih menu Format
  4. Klik Selection Pane, maka akan muncul kotak dialog Selection and Visibility, pada bagian bawah muncul semua nama-nama gambar yang terdapat pada halaman kerja PowerPoint (jika ada 3 jenis gambar pada halaman kerja PowerPoint maka nama gambar juga terdapat 3)


  1. Untuk mengubah nama asli gambar tersebut adalah dengan cara mengaktifkan gambar yang terdapat di halaman kerja PowerPoint lalu mengklik double pada Selection and Visibility (pada bagian ini nama gambar akan berwarna abu-abu)
  2. Gantilah namanya dengan nama yang diinginkan